- Anntony
- Jodi Wicaksono
- Mega Novianda
- Noddie Maharizky
- Ruthiany Zara Monica
- Victor Favian Ramadhan
PENGARUH
PENDAHULUAN
Kekuasaan
adalah sebuah kekuatan yang dimiliki oleh seseorang ataupun kelompok yang bertujuan
untuk menggerakkan orang-orang di sekitarnya guna mencapai tujuan yang telah dicanankan
sebelumnya. Akibat dari kekuasaan yang ada ini adalah menimbulkan
pengaruh-pengaruh yang mungkin timbul dan terjadi serta dampaknya terhadap
orang-orang disekitarnya.
Dewasa
ini, banyak orang yang berkuasa serta mampu mempengaruhi orang disekitarnya dengan
sangat dominan. Namun, masalahnya disini apakah orang yang berkuasa tersebut mampu
menggunakan kekuasaannya dengan bijak agar dapat menimbulkan pengaruh-pengaruh yang
positif di sekelilingnya.
Sebagai
seorang mahasiswa dan calon pemimpin masa depan, sangat penting bagi kami untuk
mempelajari, merenungkan dan mempraktikkan kekuassan yang mungkin kita dapatkan
dan pengarung-pengaruh apa saja yang akan timbul. Kita tidak bisa
mengesampingkan efek-efek apa saja yang timbul karena efek tersebut berdampak
langsung dengan kepentingan orang banyak dan menibulkan perspektif yang beragam
di dalamnya.
A.
Definisi
Pengaruh
Pengaruh
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah daya yang ada dan timbul
dari sesuatu (orang, benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau
perbuataan seseorang. Dari pengertian di atas telah dikemukakan sebelumnya
bahwa pengaruh adalah merupakan sesuatu daya yang dapat membentuk atau mengubah
sesuatu yang lain.
Berikut
ini adalah pengertian dan definisi pengaruh menurut para ahli:
1. Wiryanto
Pengaruh
merupakan tokoh formal mauoun informal di dalam masyarakat, mempunyai ciri
lebih kosmopolitan, inovatif, kompeten, dan aksesibel dibanding pihak yang
dipengaruhi.
2. Robert
Dahl
A
mempunyai pengaruh atas B sejauh ia dapat menyebabkan B untuk berbuat sesuatu
yang sebenarnya tidak akan B lakukan.
3. Albert
R. Roberts & Gilbert
Pengaruh
adalah wajah kekuasaan yang diperoleh oleh orang ketika mereka tidak memiliki
kewenangan untuk mengambil keputusan.
B.
Kunci-Kunci
Perubahan Perilaku
Kunci
perubahan masyarakat adalah membentuk daya intelektual dan perbuatan yang
menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, sehingga terjadilah perubahan
perilaku yang secara otomatis diikuti dengan perubahan masyarakat.
Perilaku
yang akan menjadi kunci perubahan di masyarakat adalah sikap yang mampu melalui
berbagai benturan dengan gemilang, adanya kepercayaan diri tanpa batas, dan
tekad untuk terus berjuang hingga titik nadir. Perilaku adalah respon individu
terhadap suatu stimulus atau suatu tindakan yang dapat diamati dan mempunyai
frekuensi spesifik, durasi dan tujuan baik disadari maupun tidak.
- Courage : Diperlukan keberanian,
kebulatan, tekad dan keteguhan hati
- High confidence : Kekuatan penggerak hidup anda
- Attitude : Mental yang positif
- New action : Tindakan yang benar-benar konsisten
- Goal : Target atau tujuan yang benar-benar
diinginkan
- Excellence :
Menjadi yang terbaik
C.
Model
Mempengaruhi Orang Lain
Aristotle
yang menyatakan terdapat 3 pendekatan dasar dalam komunikasi yang mampu
mempengaruhi orang lain, yaitu:
1. Logical
argument (logos)
Penyampaian
ajakan menggunakan argumentasi data-data yang ditemukan. Hal ini telah
disinggung dalam komponen data.
2. Psychological
/ emotional argument (pathos)
Penyampaian
ajakan menggunakan efek emosi positif maupun negatif.
3. Argument
based on credibility (ethos)
Ajakan
atau arahan yang dituruti oleh komunikate/ audience karena komunikator
mempunyai kredibilitas sebagai pakar dalam bidangnya.
D.
Wewenang
Wewenang
(authority) adalah hak untuk melakukan sesuatu atau memerintah orang lain untuk
melakukan atau tidak melakukan sesuatu agar tercapai tujuan tertentu.
Penggunaan
wewenang secara bijaksana merupakan faktor kritis bagi efektevitas organisasi.
Peranan pokok wewenang dalam fungsi pengorganisasian, wewenang dan kekuasaan
sebagai metoda formal, dimana manager menggunakannya untuk mencapai tujuan
individu maupun organisasi. Wewenang formal tersebut harus di dukung juga
dengan dasar-dasar kekuasaan dan pengaruh informal. Manajer perlu menggunakan
lebih dari wewenang resminya untuk mendapatkan kerjasama dengan bawahan mereka,
selain juga tergantung pada kemampuan ilmu pengetahuan, pengalaman dan
kepemimpinan mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar