Selasa, 27 Oktober 2015

#PsikologiManajemen

KELOMPOK BUNGA MATAHARI

-  Antony
-  Jodi Wicaksono
-  Mega Novianda 
-  Noddie Maharizky
-  Ruthiany Zara Monica 
 - Viktor Favian Ramadhan 



PENDAHULUAN


Kekuasaan dapat diperoleh karena posisi seseorang (kekuasaan jabatan) dan karena pengaruh pribadi atas orang lain. Di dalam organisasi kedua macam kekuasaan tersebut dapat terjadi. Kekuasaan jabatan bergantung kepada setinggi apakah jabatan yang dimiliki seseorang. Semakin tinggi jabatan, akan semakin tinggi pula kekuasaan yang diperoleh. Meskipun demikian, dalam hal tertentu kekuasaan yang dimilikinya juga dibatasi oleh kekuasaan yang dimiliki orang lain.
Kekuasaan pribadi bergantung kepada sejauh mana orang lain mempercayai, mendukung, menghormati dan terikat kepada pemegang kekuasaan pribadi.Demikian pula, di dalam organisasi kekuasaan seringkali cenderung berlangsung secara timbal balik antara atasan dan bawahan. Hal ini dimungkinkan oleh adanya saling membutuhkan di antara mereka. Atasan mempunyai kekuasaan atas bawahan, tetapi sebaliknya bawahan juga dapat mempengaruhi kekuasaan yang dimiliki atasan dengan hasil karya (kinerja) yang ditunjukkan oleh bawahan.


TEORI

A.    Definisi Kekuasaan
Menurut Walterd Nord, Pengertian Kekuasaan ialah suatu kemampuan untuk mempengaruhi aliran energi dan dana yang tersedia untuk mencapai suatu tujuan yang berbeda secara jelas dari tujuan lainnya.
Bierstedt memberikan pernyataan mengenai Pengertian Kekuasaan yaitu kemampuan untuk mempergunakan kekuatan.
Pengertian Kekuasaan Menurut Rogers adalah kemampuan seseorang untuk mengubah orang atau kelompok lain dalam cara yang spesifik, contohnya dalam kekuasaan dan pelaksanaan kerjanya

.
B.    Sumber-Sumber Kekuasaan Menurut French dan Raven
1. Coercive Power (Kuasa Paksaan) adalah kemampuan untuk menghukum atau memperlakukan seseorang yang tidak melakukan permintaan atau perintah. Diperoleh dari salah satu kapasitas untuk membagikan punishment pada mereka yang tidak mematuhi permintaan atau perintah. Kekuasaan ini juga bisa dibilang kekuasaan karena rasa takut oleh seseorang yang memiliki kuasa dalam suatu hal. Karena hal itulah orang-orang yang menjadi bawahan atau pengikutnya, menjadi tunduk dan mau untuk melakukan perintah yang diberikan oleh orang yg berkuasa itu. Karena jika mereka tidak mengikuti apa yang diperintahkan, maka bawahan/pengkutnya tersebut akan mendapatkan sebuah hukuman. Contoh dari Coercive power adalah : misal, seorang atasan memberikan pemotongan gaji terhadap karyawan/bawahannya, karena bawahaanya tersebut telah melanggar peraturan perusahaan, bahkan jika kesalahan bawahannya tersebut fatal, maka si atasan akan melakukan pemecatan terhadapnya, atau seorang guru memberikan hukuman terhadap siswanya, dengan memberikan tugas yang banyak. Menurut Molm, 1987,1988 Seseorang juga menggunakan Coersive untuk mempengaruhi anggota grup lain, walaupun kebanyakan orang lebih memilih untuk menggunakan reward power daripada coersive power jika keduanya tersedia.

2. Insentif Power (Reward Power)
Reward power adalah suatu sikap yang patuh /tunduk yang dicapai berdasarkan kepatuhan/kemampuan untuk memberikan reward (imbalan) agar dipandang orang lain berharga, Seseorang akan patuh terhadap orang lain, jika dijanjikan akan diberikan sebuah imbalan yang sesuai dengan prestasinya. Selain itu reward power juda bisa diartikan kemampuan dalam mengontrol distribusi dalam pemberian reward atau menawarkan pada grup lainnya. Contoh dari Reward Power adalah bisa dalam bentuk : Bintang emas untuk murid, gaji untuk karyawan, persetujuan sosial untuk subyek dalam eksperimen, positif feedback untuk karyawan, makanan untuk orang kelaparan, kebebasan untuk narapidana, dan bahkan bunuh diri untuk yang merasa hidupnya tersiksa.

3. Legitimate Power (Kuasa yang sah)
Legitimate power adalah Pemimpin memperoleh hak dari pemegang kekuatan untuk memerlukan dan menuntut ketaatan. Seseorang yang telah memiliki legitimate power, akan menuntut bawahan atau pengikutnya untuk selalu taat pada peraturannya. Karena legitimate power memiliki definisi lain, yaitu kekuatan yang bersumber dari otoritas yang dapat dipertimbangkan hak untuk memerlukan dan pemenuhan perintah. Contoh daro Legitimate Power adalah : Pegawai polisi mengatakan penonton untuk pindah jika berada dalam suatu konser/pertunjukan musik, dosen menunggu isi kelas diam dan tenang sebelum mengajarkan materinya.

4. Expert power (Kekuasaan Pakar)
Pengaruh berdasar pada kepercayaan target bahwa pemegang kekuatan memiliki keahlian dan kemampuan yang superior dalam bidangnya. Seseorang yang memang ahli dalam bidangnya, akan mudah untuk menguasai/ mempengaruhi orang lain.Para anggota dalam suatu kelompok, pasti memiliki skill dan kemampuan yang berbeda. Maka dari itulah, suatu kelompok tercipata untuk saling melengkapi kekurangan anggota kelompki lainnya. Namun pada dasarnya, French dan Raven seseorang tidak perlu menjadi ahli untuk mendapatkan kekuatan ahli. Orang tersebut hanya perlu diterima oleh orang lain sebagai seorang yang ahli (Kapolwitz,1978; Littlepage & Mueller,1997). Sebenarnya, seseorang tidak harus memaksakan diri untuk menjadi seseorang yang ahli. Karena, sebenarnya kemampuan apapun yang kita miliki, tidak hanya kita yang menilai, tapi kita pun perlu pe
nilaian dari orang lain. Contoh dari expert power adalah : seorang pasien percaya pada hasil diagnose dokter atas pentakit yang dideritanya, seseorang percaya pada seorang ilmuwan pada bidang, karena ilmuwan tersebut telah membuktikan hasil penelitiaanya.

5. Referent Power (Kekuasaan Rujukan)

Pengaruh yang didasarkan pada pemilikan sumber daya atau ciri pribadi yang diinginkan oleh seseorang, berkembang dari rasa kagum terhadap orang lain, untuk menjadi seperti orang yang dikaguminya itu, dikarenakan adanya karisma. Selain itu, Referent power juga menjelaskan bagaimana charismatic leader (seberapa tinggi komitmen anggota tersebut pada kelompoknya) mengatur untuk menggunakan banyak kontrol dalam grup mereka. Siapakah anggota yang paling baik, paling disukai, paling dihargai dsb. Contoh dari referent power adalah : Misalnya seorang pengikut dalam suatu kelompok, sangat mengagumi ketua kelompoknya, karena ketua kelompoknya tersebut memiliki pribadi yang kompeten, baik hati, bersikap mengayomi kepada semua pengikutnya, dan tidak pernah bersikap otoriter.


DAFTAR PUSTAKA 

Miftah, T. (2005). Perilaku Organisasi (Konsep Dasar dan Aplikasinya). Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Stephen P. Robbins, T. A. (2007). Organizational Behavior. New Jersey: Pearson.

Selasa, 13 Oktober 2015

#PsikologiManajemen

KELOMPOK BUNGA MATAHARI
 
- Anntony
- Jodi Wicaksono
- Mega Novianda
- Noddie Maharizky 
- Ruthiany Zara Monica 
- Victor Favian Ramadhan 


PENGARUH 


PENDAHULUAN 

      Kekuasaan adalah sebuah kekuatan yang dimiliki oleh seseorang ataupun kelompok yang bertujuan untuk menggerakkan orang-orang di sekitarnya guna mencapai tujuan yang telah dicanankan sebelumnya. Akibat dari kekuasaan yang ada ini adalah menimbulkan pengaruh-pengaruh yang mungkin timbul dan terjadi serta dampaknya terhadap orang-orang disekitarnya.
Dewasa ini, banyak orang yang berkuasa serta mampu mempengaruhi orang disekitarnya dengan sangat dominan. Namun, masalahnya disini apakah orang yang berkuasa tersebut mampu menggunakan kekuasaannya dengan bijak agar dapat menimbulkan pengaruh-pengaruh yang positif di sekelilingnya.

         Sebagai seorang mahasiswa dan calon pemimpin masa depan, sangat penting bagi kami untuk mempelajari, merenungkan dan mempraktikkan kekuassan yang mungkin kita dapatkan dan pengarung-pengaruh apa saja yang akan timbul. Kita tidak bisa mengesampingkan efek-efek apa saja yang timbul karena efek tersebut berdampak langsung dengan kepentingan orang banyak dan menibulkan perspektif yang beragam di dalamnya.


A.    Definisi Pengaruh
Pengaruh menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah daya yang ada dan timbul dari sesuatu (orang, benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuataan seseorang. Dari pengertian di atas telah dikemukakan sebelumnya bahwa pengaruh adalah merupakan sesuatu daya yang dapat membentuk atau mengubah sesuatu yang lain.
Berikut ini adalah pengertian dan definisi pengaruh menurut para ahli:
1.     Wiryanto
Pengaruh merupakan tokoh formal mauoun informal di dalam masyarakat, mempunyai ciri lebih kosmopolitan, inovatif, kompeten, dan aksesibel dibanding pihak yang dipengaruhi.

2.     Robert Dahl
A mempunyai pengaruh atas B sejauh ia dapat menyebabkan B untuk berbuat sesuatu yang sebenarnya tidak akan B lakukan.

3.     Albert R. Roberts & Gilbert
Pengaruh adalah wajah kekuasaan yang diperoleh oleh orang ketika mereka tidak memiliki kewenangan untuk mengambil keputusan.

B.    Kunci-Kunci Perubahan Perilaku
Kunci perubahan masyarakat adalah membentuk daya intelektual dan perbuatan yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, sehingga terjadilah perubahan perilaku yang secara otomatis diikuti dengan perubahan masyarakat.
Perilaku yang akan menjadi kunci perubahan di masyarakat adalah sikap yang mampu melalui berbagai benturan dengan gemilang, adanya kepercayaan diri tanpa batas, dan tekad untuk terus berjuang hingga titik nadir. Perilaku adalah respon individu terhadap suatu stimulus atau suatu tindakan yang dapat diamati dan mempunyai frekuensi spesifik, durasi dan tujuan baik disadari maupun tidak.
-         Courage                         : Diperlukan keberanian, kebulatan, tekad dan keteguhan hati
-         High confidence            : Kekuatan penggerak hidup anda
-         Attitude                         : Mental yang positif
-         New action                    : Tindakan yang benar-benar konsisten
-         Goal                               : Target atau tujuan yang benar-benar diinginkan
-         Excellence                     : Menjadi yang terbaik

C.    Model Mempengaruhi Orang Lain
Aristotle yang menyatakan terdapat 3 pendekatan dasar dalam komunikasi yang mampu mempengaruhi orang lain, yaitu:

1.     Logical argument (logos)
Penyampaian ajakan menggunakan argumentasi data-data yang ditemukan. Hal ini telah disinggung dalam komponen data.

2.     Psychological / emotional argument (pathos)
Penyampaian ajakan menggunakan efek emosi positif maupun negatif.

3.     Argument based on credibility (ethos)
Ajakan atau arahan yang dituruti oleh komunikate/ audience karena komunikator mempunyai kredibilitas sebagai pakar dalam bidangnya.

D.    Wewenang
Wewenang (authority) adalah hak untuk melakukan sesuatu atau memerintah orang lain untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu agar tercapai tujuan tertentu.
Penggunaan wewenang secara bijaksana merupakan faktor kritis bagi efektevitas organisasi. Peranan pokok wewenang dalam fungsi pengorganisasian, wewenang dan kekuasaan sebagai metoda formal, dimana manager menggunakannya untuk mencapai tujuan individu maupun organisasi. Wewenang formal tersebut harus di dukung juga dengan dasar-dasar kekuasaan dan pengaruh informal. Manajer perlu menggunakan lebih dari wewenang resminya untuk mendapatkan kerjasama dengan bawahan mereka, selain juga tergantung pada kemampuan ilmu pengetahuan, pengalaman dan kepemimpinan mereka.

Selasa, 06 Oktober 2015

#PsikologiManajemen


KELOMPOK: BUNGA MATAHARI 
- ANNTONY 
- NODDIE MAHARIZKY
- RUTHIANY ZARA MONICA
- VICTOR FAVIAN RAMADHAN 
- JODI WICAKSONO
- MEGA NOVIANDA 


KOMUNIKASI



PENDAHULUAN 


Komunikasi merupakan hal penting yang tidak bisa lepas dari seluruh bidang kehidupan. Tiap orang tentu pernah melakukannya, karena pada hakekatnya manusia adalah makhluk soaial yang selalu bergantung pada manusia lain.  Sehingga satu-satunya cara dan alat yang digunakan agar tetap bisa saling berhubungan adalah dengan berkomunikasi satu sama lain.  Baik itu melalui komunikasi sederhana maupun komunikasi yang tergolong canggih karena proses penyampaiannya melalui saluran yang disebut media massa.

Kegiatan berkomunikasi perannnya sangat besar.  Saat berkomunikasi dengan orang lain, secara sadar atau tidak kita sudah meperoleh hal-hal yang berguna untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan.  Walaupun tidak jarang, dengan berkomunikasi juga memberikan efek negatif jika kita tidak ketat melakukan proses penyaringan.  Dengan seringnya melakukan komunikasi akan melatih kita bagaimana caranya berbahasa yang baik dan benar, sopan santun jika berbicara dengan orang lain, serta membuat kita tidak lagi merasa canggung berbicara di hadapan orang banyak.  Tidak berlebihan jika beberapa ahli menggolongkan komunikasi sebagai salah satu kebutuhan pokok manusia selain sandang, pangan dan papan.


Oleh sebab itu dalam tulisan ini akan menjabarkan sedikit mengenai hal tentang  komunikasi. Kami akan membahas penjelasan tengan komunikasi dan dimensi-dimensi dalam komunikasi. Dengan begitu pembaca nantinya diharapkan mengetahui dan mengerti penjelsan mengenai apa itu komunikasi.
\

DEFINISI KOMUNIKASI 

TEORI

Kata komunikasi berasal dari bahasa Latin communicatio yang berarti “pemberitahuan” atau “pertukaran pikiran”. Jadi secara garis besar dalam suatu proses komunikasi haruslah terdapat unsur-unsur kesamaan makna agar terjadi suatu pertukaran pikiran dan pengertian antara komunikator (penyebar pesan) dan komunikan (penerima pesan).

Proses komunikasi dapat diartikan sebagai “transfer informasi” atau pesan (message) dari pengirim pesan sebagai komunikator kepada penerima sebagai komunikan. Dalam proses komunikasi tersebut bertujuan untuk mencapai saling pengertian (mutual understanding) antara kedua pihak yang terlibat dalam proses komunikasi, komunikator mengirimkan pesan/informasi kepada komunikan sebagai sasaran komunikasi. Berikut adalah definisi komunikasi menurut para pakar

21.  Komunikasi adalah suatu proses interaksi yang mempunyai arti antara sesama manusia                       (Delton E, Mc Farland).

32. Komunikasi adalah proses yang menggambarkan siapa mengaratakan apa dengan cara apa,                 kepada siapa denganefek apa (Laswell)

13. Rogers & D. Lawrene Kincaid, 1981, komikasi adalah suatu proses dimana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi dengan satu sama lain nya, yang pada gilirannya akan tiba pada saling pengertian yang mendalam.

24. Shannon & Weaver, 1949, komunikasi adalah bentuk interaksi manusia yang saling pengaruh mempengaruhi satu sama lainnya, sengaja atau tidak sengaja. tidak terbatas pada bentuk komunikasi menggunakan bahasa verbal, tetapi juga dalam hal ekspresi muka, lukisan, seni dan teknologi.

35. Everett M. Rogers. komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada suatu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka.


DIMENSI KOMUNIKASI


Dimensi Isi
Dimensi isi disandi secara verbal dan menunjukkan muatan (isi) komunikasi, yaitu apa yang di katakan. Dalam komunikai massa, dimensi isi merujuk pada isis peran
.
Dimensi Arah
Komunikasi dalam konteks ini dibagi menjadi dua, yaitu komunikasi satu arah dan komunikai dua arah. Komunikasi satu arah merupakan satu orang memberikan informasi kepada orang lainnya tanpa ada timbal balik, sedangkan komunikasi dua arah merupakan komunikasi dimana satu orang memberikan informasi ke orang lain, dan orang lain juga membeikan informasi, sehingga terjadi pertukaran informasi diantara keduanya.

Dimensi Kebisingan
Noise atau kebisingan adalah segala sesuatu yang ada ilingkungan komunikasi yang dapat mengganggu kelancaran berlangsungnya penyanpaian pesan tersebut. Gangguan tersebut bisa berupa karena adanya alat-alat yang bersuara keras, lingkungan yang berisik, gangguan lain, atau karena kurangnya kondisi fisik atau psikologis penerima pesan. Gangguan ini muncul bila komunikasi bersifat lisan/verbal.

Dimensi Jaringan
Yang dimaksud dengan jaringan komunikasi adalah saluran yang di gunakan untuk meneruskan pesan dari orang yang satu ke orang yang lain. Jaringan ini dapat dilihat dari dua perspektif. Pertama, kelompok kecil sesuai dengan sumber daya yang dimilikinya akan mengembangkan pola komunikasi yang menggabungkan beberapa struktur jaringan komunkasi. Jaringan komunikasi ini kemudian merupakan sistem komunikasi umum yng akan digunakan oleh kelompok dalam mengirimkan pesan dari satu orang ke rang lainnya. Kedua, jaringan komunikasi ini bisa di pandang sebagai struktur yang diformalkan yang diciptakan oleh organisasi sebagai sarana komunikasi organisasi.



DAFTAR PUSTAKA

Ismainar, H. (2015). Manajemen Unit Kerja. Yogyakarta: Deepublish.

Ruky, A. S. (2002). Sukses sebagai Manajer Profesional tanpa Gelar MM atau MBA. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Suprapto, T. (2009). Pengantar Teori & Manajemen Komunikasi. Jakarta: Media Pressindo.

Supratiknya, A. (1995). Komunikasi Antar Pribadi, Tinjauan Psikologis.