Manusia
sebagai mahluk yang berbudaya artinya manusia yang dapat menciptakan
kedamaian, kebenaran, keadilan dan bertanggung jawab. Sebagai mahluk
yang berbudaya, manusia menggunakan akal budinya untuk menciptakan
kebahagiaan baik bagi dirinya maupun masyarakat sekitarnya demi
kesempurnaan hidupnya. Sebagai catatan bahwa manusia dengan
pikirannya mendapatkan ilmu pengetahuan. Manusia juga akan mulai
berpikir tentang cara menggunakan sesuatu untuk menambah usaha atau
memenuhi kebutuhan hidupnya, sebagai contoh penggunaan kerbau untuk
membajak sawah, hal itu membantu para petani.
Pada
hakekatnya kebudayaan mempunyai dua bagian yang tidak dapat
dipisahkan satu sama lain yaitu segi kebendaan dan segi kerohanian.
Segi kebendaan yaitu meliputi segala benda buatan manusia sebagai
perwujudan dari akalnya, serta bisa diraba. Segi kerohanian terdiri
atas alam pikiran dan kumpulan perasaan yang tersusun teratur.
Keduanya tidak bisa diraba.