Selasa, 01 Oktober 2013

Manusia Sebagai Mahluk Berbudaya

Manusia sebagai mahluk yang berbudaya artinya manusia yang dapat menciptakan kedamaian, kebenaran, keadilan dan bertanggung jawab. Sebagai mahluk yang berbudaya, manusia menggunakan akal budinya untuk menciptakan kebahagiaan baik bagi dirinya maupun masyarakat sekitarnya demi kesempurnaan hidupnya. Sebagai catatan bahwa manusia dengan pikirannya mendapatkan ilmu pengetahuan. Manusia juga akan mulai berpikir tentang cara menggunakan sesuatu untuk menambah usaha atau memenuhi kebutuhan hidupnya, sebagai contoh penggunaan kerbau untuk membajak sawah, hal itu membantu para petani.

Pada hakekatnya kebudayaan mempunyai dua bagian yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain yaitu segi kebendaan dan segi kerohanian. Segi kebendaan yaitu meliputi segala benda buatan manusia sebagai perwujudan dari akalnya, serta bisa diraba. Segi kerohanian terdiri atas alam pikiran dan kumpulan perasaan yang tersusun teratur. Keduanya tidak bisa diraba.